CARING DAN CURING DALAM
KEPERAWATAN
Sebagai tugas blok / IKD 1
2.1
TEORI CARING MENURUT WATSON
Dr.Jean Watson pencetus The Human Caring
dikembangkan pada tahun 1975 – 1979. “Caring” merupakan komitmen moral untuk
melindungi, mempertahankan danmeningkatkan martabat manusia. Menurut watson ada
tujuh asumsi yang mendasari konsep caring. ketujuh asumsi tersebut adalah:
- Caring akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktikkan secara interpersonal
- Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga
- Caring merupakan respon yang di terima klien tidak saat itu saja,tapi dapat memengaruhi keadaan klien selanjutnya
- Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan klien
- Caring terdiri dari faktor kuratif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memnuhi kebutuhan klien
- Caring lebih kompleks dari pada curing,karena praktek caring memadukan antara pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam meningkatkan derajat kesehatan klien
- Caring merupakan inti dari keperawatan (Julia,1995) Watson menekankan sikap caring ini harus tercemin sepuluh factor yang berasal dari perpaduan nilai nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar.
1.
Pembentukan
sistem nilai humanistic
2.
Memeberikan
kepercayaan harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan
keperawatan yang holistic
3.
Menumbuhkan
kesensitifan terhadap klien
4.
Membangun
hubungan saling percaya
5.
Peningkatan
pembelajaran dan pengajaran interpersonal
6.
Menciptakan
lingkungan fisik,mental,sosialkultural dan spritual yang mendukung
7.
Menggunakan
metode penyelesaian keputusan(proses keperawatan)
8.
Memberi bimbingan yang memuasakan klien
9.
Menerima
perasaan positif dan negatif dari klien
10. Mengizinkan terjadinya tekanan yang
bersifat fenolmenologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat
dicapai
2.2
PENGERTIAN CARING DALAM KONTEKS KEPERAWATAN
Caring secara umum dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Caring
adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis , dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya kepada klien. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti
yang penting terutama dalam praktik keperawatan. Saat ini, caring adalah isu
besar dalam profesionalisme keperawatan.
2.3
PENGERTIAN CARING MENURUT PARA PAKAR
1. Marriner dan Tomey (1994)
menyatakan bahwa caring merupakan
pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan
filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang
memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai
tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999) Sikap
caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong
klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis, spiritual,
dan sosial. Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari
berbagai lingkungan merupakan esensi keperawatan. Dalam memberikan asuhan,
perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
harapan, selalu berada disamping klien, dan bersikap caring sebagai media
pemberi asuhan (Curruth, Steele, Moffet, Rehmeyer, Cooper, & Burroughs,
1999). Para perawat dapat diminta untuk merawat,
2.
Rubenfeld
(1999),
Mendefinisikan “Caring” : memberikan
asuhan , dukungan emosional padaklien, keluarga dan kerabatnya secara verbal
maupun non verbal.amun tidak dapat diperintah untuk memberikan asuhan dengan
menggunakan spirit caring.
3.
Mayerhoff
(1971)
Memberikan informasi yang berhubungan
dengan nilai care. Dalam kontekskehidupan manusia, caring sebagai salah satu
cara mengatur nilai-nilainya yanglain dan aktivitas sekitarnya. Bila pengaturan
ini komprehensif, karenaketerlibatan caring-nya terdapat stabilitas dasar dalam
kehidupannya. Denganmelayani caring, seseorang manusia hidup dalam kehidupan
sendiri.
4.
Carper
(1979)
“Caring sebagai nilai profesional dan
nilai pribadi adalah pusat pentingdalam memberikan standar normatif yang
mengatur tindakan dan sikap kitauntuk care kepada siapa. Dalam suatu dunia
ketika ada kesepakatan yang besar tentang kesendirian, nyeri, penderitaan,
kesakitan, dan tragedi ketika itu pulakebutuhan care menjadi penting. Kita
harus secara serius bercermin pada apayang kita inginkan dan apa yang kita
cari. Dan ini adalah dasar dari caring kita
5.
Greene
(1990)
Caring adalah dasar keberadaan etik. Ia menyatakan
bahwa “Praktek yangdigambarkan dalam pelayanan manusia harus dimulai dari
kesadaran terhadapsituasi, khususnya perasaan dan kepedulia. Harapannya adalah
bahwa makindan makin banyak praktisi akan berespons terhadap pentingnya caring
imperatif dan berpikir apa artinya memilih diri mereka sendiri dalam kaitannya
dengankebutuhannya.
6.
Olsen
(1993)
“Baik caring
dan keadilan berbicara tentang rasa moral kebaikan kita”.Mungkin saja tidak ada
kebaikan yang tidak dapat mensintesis kedua konseptersebut, memahami dan
menghormati orang lain adalah penting dalam tugasini. Ini mengikuti bahwa
faktor yang lebih luas atau dasar seorangmenggunakan care terhadap orang lain,
orang lain akan lebih care.
2.4
MANFAAT CARING DALAM KEPERAWATAN
Caring dalam praktik keperawatan memilki beberapa
manfaat, yaitu :
- Perawat dapat menggunakan kekuatan sugestif secara positif untuk memberikan dukungan pada pasien untuk yakin akan mendapat kesembuhan. Hal ini harus diawali dari keyakinan dalam diri perawat sendiri bahwa dengan sentuhannya pasien akan dapat kesembuhan. Pengalaman dalam pelayanan memberikan kekuatan bahwa peran perawat merupakan variabel penting dalam pemberi kepuasan dan kesembuhan.
- Untuk mendapat hubungan saling percaya dengan pasien
- Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia
2.5
APLIKASI CARING DALAM KEPERAWATAN
Ø Aplikasi
Caring menurut Jean Watson:
- Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring.
- Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan sistem keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.
- Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya.
- Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya.
- Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat.
- Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik.
- Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
- Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
- Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,memberikan “human care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
- Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “soulcare” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.
Ø Aplikasi
Caring Secara Umum
1.
Memenuhi
kebutuhan dasar pasien
Caring ditunjukkan melalui
penatalaksanaan kebutuhan dasar pasien dimana kebutuhan fisik menjadi
prioritas. Contohnya, memandikan, memakaikan pakaian, memberi makan dan
mengangkat pasien.
2.
Perawatan
fisik membantu mengembangkan respon empati
Praktik penyediaan perawatan fisik untuk
pasien memainkan peranan penting dalam membanggun pemahaman empatik terhadap
situasi pasien. Dengan cara ini hubungan yang lebih dekat dengan pasien terbentuk.
Caring secara fisik memberi jalan untuk mengasuh dan mendukung secara emosional
dan psikologis.
3.
Hubungan
yang optimis
Pendekatan lain yang diterapkan perawat
adalah mengadopsi kesan optimisme yang tidak dijamin ketika bersama
pasien.perawat mencoba mendorong moral pasiennya, dan ini menambah semangatnya
sendiri walaupun perawat mengetahui bahwa ia tidak dapat jujur sepenuhnya
tentang kondisi pasien yang buruk dan masa depan pasien yang tidak pasti.
4.
Mengatakan
pada pasien untuk tidak khawatir
Meskipun soerang perawat tahu bahwa
kondisi pasien tersebut kritis, perawat harus mampu mengatakan padan pasiennya
untuk tidak khawatir dan menekankan aspek-aspek positif atas kondisi pasien
yang kritis. Ia melarang pasiennya berpikir terlalu banyak mengenai risiko
kritis pasien dan harus mendorong pasien untuk berpikir cepat sembuh. Intinya,
seorang perawat harus mampu meringankan kecemasan pasien.
5.
Berupaya
untuk tidak membeberkan informasi
Perawat berupaya untuk tidak
memebeberkan iinformasi yang dapat memperburuk kondisi pasien.
2.6 PERILAKU CARING DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Caring bukanlah sesuatu yang dapat
diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan
dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan
caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami klien,
caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.
- Kehadiran
suatu pertemuan antara
seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri
dan menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti
“ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk
fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti
perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran
seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi
tertekan.
- Sentuhan
Sentuhan merupakan
salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat mendekatkan diri
dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan,
yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan
sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan
kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
1)
Sentuhan
Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas
dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan
cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien.
Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
2)
Sentuhan
Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam
sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung klien,
menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi
non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien,
meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan
Watson, 1994).
3)
Sentuhan
Perlindungan
Sentuhan ini merupakan
suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat dan/atau klien
(fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah
terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak
terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan
secara bijaksana.
- Mendengarkan
Untuk lebih mengerti
dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini
menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu
perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien
mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
- Memahami klien
Salah satu proses
caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami klien sebagai
inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami
klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan
intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu
pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik
dan saling memahami.
- Caring Dalam Spiritual
Kepercayaan dan harapan
individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang. Spiritual
menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan intrapersonal atau
hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan orang lain
dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan
tertinggi.
Hubungan caring
terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat memahami satu sama
lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan hal
seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan pengertian
tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien
dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa
hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.
- Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan
sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering bergantung pada
keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk menyampaikan
terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk
aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.
Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu
keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota
keluarga klien.
2.7
PERBEDAAN ANTARA CARING DAN CURING
Keperawatan sebagai suatu profesi dan
berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau
pelayanan keperawatan (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan
sebagai tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan
pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan
kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan
dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep
caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing
adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan
kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu,
caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan
caring adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan
tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu,
curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan
perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada
curing. Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada
pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik
dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk
menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan,
mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan
dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan
mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring
dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan
respon klien.
BAB
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan
dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan
dengan orang lain. Caring merupakan inti dari keperawatan. Perawat dituntut untuk
bersikap care dan juga harus caring dengan sekitarnya. Tujuan caring adalah
untuk mendukung proses penyembuhan secara total (hoover,2002). Perilaku caring
dan curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan
keperawatan ,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien.Antar
caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.
Caring dalam keperawatan itu sendiri ditunjukkan
dengan melakukan pendekatan humanistik, artinya perawat harus mampu menghargai
dan menghormati martabat manusia dengan memberikan perhatian kepada klien serta
menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.
3.2
SARAN
Sikap caring harus
dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar perilaku caring tumbuh secara
alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi klien,perawat dengan mudah
memberikan asuhan keperawatan.Klien yang sakit kadang hanya butuh perhatian dan
empati dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi
penyakitnya.Oleh karena itu sebagai perawat disarankan agar benar – benar faham
tentang perilaku caring ini.
DAFTAR PUSTAKA
Potter,
Patricia A, dan Anne G. Perry (2009). Fundamental
keperawatan Edisi 7. Jakarta: Salemba medika
www.staff.undip.ac.id.(2010).
konsep-caring. Meidiana
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar