Minggu, 19 Oktober 2014

Sistem Sensori Persepsi (GLAUKOMA)

GLAUKOMA


A.      PENGERTIAN GLAUKOMA

Glaukoma adalah
·        salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta.
·        suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa tekanan intra okuler penggaungan pupil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.
·        kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.

B.      ETIOLOGI GLAUKOMA

1.       Primer terdiri dari :
a. Akut                     :Dapat disebabkan karena trauma.
b. Kronik                  :Dapat disebabkan oleh keturunan dalam   keluarga,seperti:Diabetes Militus,Arterisklerosis,Pemakaian  kortikosteroid jangka panjang
2.       Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain seperti :Katarak,Perubahan lensa, Kelainan uvea, Pembedahan,Pemakai steroid secara rutin misalnya: Pemakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya.

C.      JENIS GLAUKOMA

1.          Glaukoma primer
a.       Glaukoma sudut terbuka menahun

Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling   umum dijumpai. Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
b.      Galukoma sudut tertutup akut

Pada glaukoma ini ditandai dengan serangan akut meningginya tekanan intraokuler selama beberapa jam. Tekanan ini biasanya bisa berlipat tiga, 4 kali dari tekanan normal. Bila bola mata ditekan akan terasa empuk, tetapi pada saat terjadi serangan maka bola mata teraba keras seperti batu dan aliran cairan mata terhambat sama sekali. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat.
2.       Glaukoma sekunder

Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes,trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut. Glaukoma yang terjadi akibat penyakit mata lain yang menyebabkan penyempitan sudut / peningkatan volume cairan dari dalam mata dapat diakibatkan oleh : perubahan lensa , Kelainan, uvea , Trauma bedah. Naiknya tekanan intraokular pada glaukoma ini karena terhambatnya aliran cairan air mata yang melewati pupil atau ditempat keluarnya melalui kanal schlem.
3.       Glaukoma congenital
Glaukoma yang terjadi akibat kegagalan jaringan mesodermal memfungsikan trabekular. Glaukoma ini dapat dilihat dalam masa pertumbuhan bola mata anak menjadi semakin besar karena tingginya tekanan intraokular. Dan terjadi pada tahun pertama setelah lahir. Diturunkan secara autosomal resesif. Penyakit ini timbul akbat dari salah tumbuh struktur sudut dan saluran keluar air mata. Pemisahan iris perifer dari dinding korneosklera tidak sempurna


D.      MANIFESTASI GLAUKOMA
 
- Tekanan intraokuler meningkat
- Defek lapang pandang yang khas
- Penggaungan patologis papil saraf optik.
                              I.            Glaukoma primer
a. Glaukoma sudut terbuka
     - Kerusakan visus yang serius
     - Lapang pandang mengecil
     - Perjalanan penyakit progresif lambat
b. Glaukoma sudut tertutup
     - Nyeri hebat didalam dan sekitar mata
     - Timbulnya halo disekitar cahaya
     - Pandangan kabur
     - Sakit kepala
     - Mual, muntah
     - Kedinginan
                            II.            Glaukoma sekunder
    - Pembesaran bola mata
    - Gangguan lapang pandang
    - Nyeri didalam mata
                           III.            Glaukoma kongenital
- Gangguan penglihatan

E.      Penatalaksanaan

Terapi medikamentosa
Tujuannya adalah menurunkan TIO terutama dengan menggunakan obat sistemik (obat yang mempengaruhi seluruh tubuh)

Terapi obat-obatan
Terapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut. Terapi awal yang diberikan adalah penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau simpatomimetik (adrenalin dan depriverin). Untuk mencegah efek samping obat diberikan dengan dosis terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu sering. Miotikum (pilocarpine dan carbachol) meski merupakan antiglaukoma yang baik tidak boleh digunakan karena efek sampingnya.


A. obat sistemik
·        Inhibitor karbonik anhidrase. Pertama diberikan secara intravena (acetazolamide 500mg) kemudian diberikan dalam bentuk obat minum lepas lambat 250mg 2x sehari.
·        Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat minum adalah glycerol dan isosorbide sedangkan dalam bentuk intravena adalah manitol. Obat ini diberikan jika TIO sangat tinggi atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif lagi.
·        Untuk gejala tambahan dapat diberikan anti nyeri dan anti muntah.


B. obat tetes mata lokal
·        Penyekat beta. Macam obat yang tersedia adalah timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol. Digunakan 2x sehari, berguna untuk menurunkan TIO.
·        Steroid (prednison). Digunakan 4x sehari, berguna sebagai dekongestan mata. Diberikan sekitar 30-40 menit setelah terapi sistemik.
·        Miotikum. Pilokarpin 2% pertama digunakan sebanyak 2x dengan jarak 15 menit kemudian diberikan 4x sehari. Pilokarpin 1% bisa digunakan sebagai pencegahan pada mata yang lainnya 4x sehari sampai sebelum iridektomi pencegahan dilakukan.

Terapi Bedah
·        iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan dalam pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sudut yang tertutup sebanyak 50%.
·        Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.

Glaukoma Kronis
Merupakan glaukoma yang terjadi perlahan-lahan dengan ciri-ciri :

·     Kerusakan seraf optikus glaukomatosa
·     Kerusakan lapangan pandang glaukomatosa
·     TIO beberapa kali berulang lebih tinggi dari 21 mmHg
·     Usia dewasa
·     Sudut bilik mata depan terbuka dan terkesan normal
·     Tidak adanya penyebab sekunder lainnya

F. Diagnosa Keperawatan yang mugkin timbul

1.       Nyeri berhubungan dengan spasme , tekanan intra ookuler, glaucoma akut.
Intervensi
a.       Pantau TD, nadi, dan Respirasi tiap 4 jam .
Pantau derajat nyeri mata tiap 30 menit selama fase akut.
Pantau masukan dan haluaran tiap 8 jam saat menerima agen osmotic intravena.
Pantau ketajaman penglihatan setiap waktu sebelum penetesan agen oftalmik yang diintruksikan . Tanyakan bila obyek bersih atau kabur.
b.      Siapkan klien untuk tindakan pembedahan
c.       Pertahankan tirah baring pada posisi semi fowler.
Ø  Anjurkan klien untuk menghindari batuk, bersin, mengejan, atau menempatkan kepala dibawah panggul

d.      Berikan lingkungan tenang dan hindari cahaya.
e.      Berikan anlgesik yang diresepkan dan evaluasi keefektifannya.
2.       Ansietas berhubungan dengan kehilangan penglihatan aktual atau potensial dan dampak penyakit kronis pada gaya hidup
Intervensi
Ø  Anjurkan pasien untuk menggunakan theknik relaksasi,sesuai dengan kebutuhan
Ø  Libatkan sumber-sumber yang ada di rumah sakit dalam memberikan dukungan emosional untuk pasien dan keluarga
Ø  Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Ø  Hindari pembuatan keputusan pada saat pasien berada dalam keadaan ansietas
Ø  Minta keluarga untuk mengunjungi pasien bila memungkinkan

3.       Resiko cedera berhubungan dengan penurunan lapang pandang
Intervensi
Ø  Kaji faktor- faktor yang menimbulkan cedera
Ø  Gunakan cara yang tepat untuk mencegah cedera
Ø  Kontrol aktivitas sesuai kemampuan
Ø  Anjurkan pada keluarga untuk menyediakan pengaman di dalam rumah
Ø  Jauhkan alat-alat listrik dari jangkauan pasien
Ø  Anjurkan kepada keluarga untuk selalu menemani pasien di rumah
Ø  Pantau kegiatan harian yang dilakukan pasien.

Tidak ada komentar: